Senin, 13 April 2015

Teknik Pembuatan Batik Riau

Teknik Pembuatan Batik Riau


Batik Riau sudah ada dari zaman Kerajaan Daek Lingga dan Kerajaan Siak. Pada saat itu dikenal suatu kerajinan di kalangan bangsawan istana dalam bentuk kerajinan batik cap. Cap terbuat dari perunggu yang berisi motif-motif khas Riau. Masing-masing cap memiliki motif yang etnik dan berbeda. Prosesnya juga unik, untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dari batik cap ini terlebih dahulu bahan cap diremdam atau ditempelkan pada bahan pewarna. Kemudian dicapkan pada bahan yang telah disediakan,


sehingga motif yang ada pada cap akan pindah pada kainnya. Batik cap ini tidak menggunakan malam sebagai perintang warnanya, batik ini hanya permainan cap dan warna. Biasanya warna yang digunakan adalah warna kuning dan perak. Bahan yang digunakan adalah kain sutera atau bisa pula kain halus lainnya yang biasanya bewarna hitam gelap. Motifnya tidak jauh berbeda dengan kerajinan Tekat (jenis tekstil yang dihasilkan dengan cara menyulam benang emas ke atas kain dasar jenis baldu).

Membuat disain sesuai dengan motif yang diinginkan, dan motif tersebut adalah motif corak Melayu Riau

Selesai mendesain, lalu melukiskan/memindahkan desain motif tersebut pada ,kertas, dan kertas yang digunakan yang paling baik adalah kertas kalkir.

Tahap berikut adalah memindahkan desain gambar yang ada pada kertas ke atas kain dasar warna, biasanya warna putih dan yang digunakan adalah kain Thai Silk, Sutera Cina, Dobi, dan lain-lain.

Setelah selesai diberi pola dari motif yang sudah di pindahkan tadi, lalu kain yang rata-rata berukuran 1,2 x 2,3 m, diletakkan pada bingkai atau pembidang yang terbuat dari kayu yang mempuyai ukuran sesuai dengan ukuran kain yang akan dibatik.

Proses selanjutnya adalah mencanting kelowong dan memberikan isen-isen/Isian.

Kemudian memberi warna dengan sistem colet dengan memakai kuas kecil, alat pewarna yang digunakan adalah Procoiont dan Indigosol, biasanya warna-warna tersebut adalah warna cerah.

Setelah selesai diberi warna, lalu kain tersebut didiamkan selama satumalam, sebelum kemudian mengunci warna.

Setelah itu proses selanjutnya adalah melorot yaiyu menghilangkan lilin bekas cantingan, setelah itu dijemur yang tidak langsung kena matahari.

Setelah kering , untuk merapikan kain yang telah dijemur tersebut lalu disetrika, selesailantas dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.


Teknik Pembuatan Batik Riau,Batik Riau,Batik Indonesia



Teknik Pembuatan Batik Riau

#BatikIndonesia, #BatikRiau, #TeknikPembuatanBatikRiau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar