Selasa, 31 Maret 2015

Cara Membuat Batik Tenun

Cara Membuat Batik Tenun


Batik adalah warisan budaya bangsa Indonesia sejak zaman dahulu.Kebudayaan ini menyebar di beberapa daerah dan menjadikan tiap daerah memiliki ciri khas tersendiri bagi karya batik mereka.

Batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang sudah diakui dunia sebagai produk budaya. Dalam literatur internasional, teknik melukis di atas kain yang menggunakan malam sebagai tintanya dan canting atau cetakan yang terbuat dari tembaga sebagai alat lukisnya dengan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan adalah seni kerajinan batik. Teknik ini dikenal sebagai wax resist dyeing.

Kendati batik tidak bisa dipisahkan dengan malam, bukan berarti produk ini tak bisaberkembang menjadi produk ramah lingkungan.batik justru menjadi produk budaya yang ramah lingkungan. Pasalnya semua batik yang ia produksi diwarnai dengan pewarna alami yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Semangat inilah yang terus didengungkan oleh Sancaya Rini dalam mengembangkan produk budaya yang berbasis lingkungan

Keistimewaan batik tenun, bukan hanya proses pembuatannya, tetapi juga motifnya seperti ganggeng, kembang randu, kembang waluh, cuken, melati selangsang, satriyan, kijing miring, likasan kothong, guntingan, panjiori, kenongo uleren, panji krentil, panji serong, dan panji konang. Tiga motif batik terakhir dahulu kala konon hanya dipakai pangeran. Batik motif panji krentil berwarna nila justru diyakini bisa menyembuhkan penyakit.

1. Benang Lawe, sebagai bahan baku

2. Benang direbus untuk menghilangkan lemak

3. Dijemur sampai kering

4. Dikanji dengan tepung jagung/tepung kanji

5. Disikat dengan sabut kelapa

6. Di dihani, untuk menentukan panjang dan lebar kain

7. Memasukkan benang dalam sisir ; dimasukkan dalam teropong, digulung dipalet/pemaletan

8. Ditenun

9. Kain Lawon

10. Diputihkan, dicuci

11. Dijemur sampai kering

12. Dilengkreng/dipola

13. Isen-isen

14. Ditembok

15. Dicelup, dengan warna dasar

16. Diangin-anginkan hingga kering

17. Isen-isen

18. Celup warna yang dikehendaki

19. Diangin-anginkan

20. Dilorot, untuk memisahkan malam

21. Diangin-anginkan hingga kering


Proses Batik Tradisional pada kain tenun memerlukan waktu 14-18 hari kerja, dan apabila musim hujan, bisa memakan waktu lebih lama lagi.


Cara Membuat Batik Tenun


Batik adalah warisan budaya bangsa Indonesia sejak zaman dahulu.Kebudayaan ini menyebar di beberapa daerah dan menjadikan tiap daerah memiliki ciri khas tersendiri bagi karya batik mereka.

Batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang sudah diakui dunia sebagai produk budaya. Dalam literatur internasional, teknik melukis di atas kain yang menggunakan malam sebagai tintanya dan canting atau cetakan yang terbuat dari tembaga sebagai alat lukisnya dengan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan adalah seni kerajinan batik. Teknik ini dikenal sebagai wax resist dyeing.

Kendati batik tidak bisa dipisahkan dengan malam, bukan berarti produk ini tak bisaberkembang menjadi produk ramah lingkungan.batik justru menjadi produk budaya yang ramah lingkungan. Pasalnya semua batik yang ia produksi diwarnai dengan pewarna alami yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Semangat inilah yang terus didengungkan oleh Sancaya Rini dalam mengembangkan produk budaya yang berbasis lingkungan

Keistimewaan batik tenun, bukan hanya proses pembuatannya, tetapi juga motifnya seperti ganggeng, kembang randu, kembang waluh, cuken, melati selangsang, satriyan, kijing miring, likasan kothong, guntingan, panjiori, kenongo uleren, panji krentil, panji serong, dan panji konang. Tiga motif batik terakhir dahulu kala konon hanya dipakai pangeran. Batik motif panji krentil berwarna nila justru diyakini bisa menyembuhkan penyakit.

1. Benang Lawe, sebagai bahan baku

2. Benang direbus untuk menghilangkan lemak

3. Dijemur sampai kering

4. Dikanji dengan tepung jagung/tepung kanji

5. Disikat dengan sabut kelapa

6. Di dihani, untuk menentukan panjang dan lebar kain

7. Memasukkan benang dalam sisir ; dimasukkan dalam teropong, digulung dipalet/pemaletan

8. Ditenun

9. Kain Lawon

10. Diputihkan, dicuci

11. Dijemur sampai kering

12. Dilengkreng/dipola

13. Isen-isen

14. Ditembok

15. Dicelup, dengan warna dasar

16. Diangin-anginkan hingga kering

17. Isen-isen

18. Celup warna yang dikehendaki

19. Diangin-anginkan

20. Dilorot, untuk memisahkan malam

21. Diangin-anginkan hingga kering


Proses Batik Tradisional pada kain tenun memerlukan waktu 14-18 hari kerja, dan apabila musim hujan, bisa memakan waktu lebih lama lagi.


Cara Membuat Batik Tenun,Membuat Batik Tenun,Batik Indonesia



Cara Membuat Batik Tenun

#BatikIndonesia, #CaraMembuatBatikTenun, #MembuatBatikTenun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar